EVALUASI SISTEM DRAINASE
DI KELURAHAN REMBIGA KECAMATAN SELAPARANG KOTA MATARAM
PROPOSAL TUGAS AKHIR
Diajukan
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan
Program
Studi Strata 1 (S1) pada Jurusan Teknik Sipil
Universitas
Gumadarma
Disusun
Oleh:
FRIZA WASTU LESTARI
12316927
3TA06
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPILDAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2015
INTISARI
Banjir merupakan masalah yang mengganggu kelancarana
aktivitas suatu kawasan. Oleh sebab itu diperlukan penanganan drainase secara
tetap dan efisien pada kawasan tersebut, yang akan berdampak pada naiknya
produktivitas ekonomi dalam wilayah tersebut
Penelitian ini dilakukan pada proyek yang sudah
selesai dikerjakan sebagai bahan evaluasi secara teknis mengguankan teori-teori
yang diperoleh selama penulis mendalami kuliah teknik sipil.. Penelitian ini bertujuan untuk
mengevaluasi hasil pelaksanaan drainase kawasan
dengan beberapa metode hitungan yang ada dalam teori drainase perkotaan. Kemudian menemukan faktor-faktor
yang berperan sebagai penyebab banjir yang terjadi dilapangan dan mengusulkan solusi tindakan
perbaikan sedapat mungkin dikendalikan dengan menggunakan metoda fishbone
diagram. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengamati pelaksanaan proyek yang sedang berjalan pada pekerjaan struktur. Dan mengajukan
pertanyaan langsung kepada pekerja, pihak konsultan, ataupun kontraktor dilapangan.
RENCANA ISI LAPORAN TUGAS AKHIR
KATA
PENGANTAR..........................................................................................................
DAFTAR
ISI.........................................................................................................................
BAB
I. PENDAHULUAN...................................................................................................
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................
1.3 Batasan Masalah .................................................................................................
1.4 Tujuan..................................................................................................................
1.3 Manfaat ...............................................................................................................
BAB
II. DASAR TEORI
2.1 Analisa Hidrologi.................................................................................................
2.2 Analisa Hidrolika.................................................................................................
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian..................................................................................................
3.2 Tahapan Penelitian
3.2.1 Tahap persiapan ...................................................................................
3.2.2 Pengumpulan data ...............................................................................
3.2.3 Analisa Data
3.2.4 Bagan Alir.............................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA...........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Pertumbuhan kota dan perkembangan industri menimbulkan
dampak yang cukup besar pada siklus hidrologi sehigga berpengaruh besar
terhadap sistem drainase perkotaan. Sebagai contoh adalah perkembangan kawasan
hunian yang disinyalir sebagai penyebab banjir dan genangan di lingkukngan sekitarnya.
Hal ini disebabkna karena perkembangan urbanisasi yang menyebabkan perubahan
tata guna lahan. Oleh karena itu perkembangan kota harus diikuti dengan peningkatan dan
perbaikan system drainase.
Kelurahan rembiga merupakan salah satu kelurahan yang
berada di dalam wilayah kota mataram yang terbagi atas 6 lingkungan.
Berdasarkan data dari puskesmas selaparang pada tahun 2011 jumlah penduduk
kelurahan rembiga adalah sejumlah 9.163 jiwa. Jumlah penduduk yang besar dan
terus meningkat mengingat pesatnya pembangunan kawasan perumahan dan pertokoan
di wilayah ini.
Pembangunan perumahan dan pertokoan di kelurahan
Rembiga yang cukup pesat telah mengurangi area resapan air hujan dan
menimbulkan genangan-genangan. Selain itu saluran drainase yang telah adapun
efisiensinya telah berkurang karena adanya pembuangan sampah di saluran
drainase. Akibatnya setiap musim hujan air dari saluran drainase meluap
membanjiri rumah-rumah dan jalan disekitar saluran drainase.
Penataan dan peningkatan efisiensi jaringan drainase
kota, khususnya di kelurahan Rembiga perlu segera dilakukan agar permasalahan
banjir dan genangan serta segala akibat yang timbul karenanya dapat segera
dikurangi atau bila mungkin dihilangkan. Sebab permasalahan tersebut
menimbulkan banyak gangguan pada masyarakat terutama di bidang kesehatan.
Sehingga kawasan tersebut oleh pemerintah setempat dianggap perlu untuk ditanggulangi
dan ditangani segera.
1.1
Rumusan
Masalah
1. Apa
yang menyebabkan terjadinya banjir dan genangan di wilayah kelurahan Rembiga
kecamatan Selaparang kota Mataram?
2. Bagaiman
kondisi saluran drainase eksistingnya?
3. Solusi
apa yang tepat terhadap hasil evaluasi termasuk alternatif-alternatif setelah
saluran drainase direncanakan agar saluran tersebut mampu mengalirkan debit
hujan dengan baik?
1.2
Batasan
Masalah
1. Merencanakan
saluran drainase di wilayah kelurahan Rembiga kecamatan Selaparang kota Mataram
2. Menghitung
dimensi saluran
3. Meghitung
tinggi hujan rencana
4. Menghitung
debit rencana saluran
5. Menghitung
kapasitas saluran
1.3
Tujuan
1. Mengetahui
penyebab banjir dan genangan di wilayah kelurahan Rembiga kecamatan Selaparang kota Mataram
2. Menganalisa
kondisi saluran drainase eksisting di wilayah kelurahan Rembiga kecamatan
Selaparang kota Mataram
3. Mencari
alternatif penggulangan genangan dan banjir agar saluran tersebut mampu
mengalirkan debit hujan dengan baik
1.4
Manfaat
1. Mengetahui
penyebab banjir dan genangan di kelurahan Rembiga
2. Dapat
menganalisa kondisi saluran eksisiting di kelurahan Rembiga
3. Didapatkan
alternatif penanggulangan banjir dan genangan akibat debit hujan
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Analisa Hidrologi
Analisa hidrologi merupakan suatu analisa awal dalam
menagani penaggulangan banjir dan perencanaan system drainase untuk mengetahui
besarnya debit yang akan dialirkan sehingga dapat ditentukan dimensi saluran
drainase. Besarnya debit yang dipakai sebagai dasar perencanaan dalam
penanggulangan banjir adalah debit rancangan yang didapat dari penjumlahan
debit hujan rencana pada periode ulang tertentu dengan debit air buangan dari
daerah tersebut.
2.1.1
Perhitungan data curah hujan
Cara yang dipakai dalam menghitung
hujan rata-rata adalah dengan rata-rata Metode
Thiessen biasa digunakan untuk daerah–daerah dimana titik-titik dari pengamat
hujan tidak tersebar merata, dan hasilnya pun lebih teliti. Adapun caranya,
yaitu :
a.
Stasiun pengamat
digambar pada peta, dan ditarik garis hubung masing-masing stasiun.
b. Garis bagi tegak lurus
dari garis hubung tersebut membentuk poligon-poligon mengelilingi tiap–tiap stasiun, dan hindari
bentuk poligon segitiga tumpul.
c.
Sisi tiap poligon
merupakan batas-batas daerah pengamat yang bersangkutan.
d. Hitung luas tiap
poligon yang terdapat di dalam DAS dan luas DAS seluruhnya dengan planimeter
dan luas tiap poligon dinyatakan sebagai persentase dari luas DAS seluruhnya. Selain itu, menghitung luas juga bisa menggunakan kertas milimeter blok.
e. Faktor bobot dalam
menghitung hujan rata–rata daerah di dapat dengan mengalikan hujan rata–rata
area yang didapat dengan mengalikan presipitasi tiap stasiun pengamat dikalikan
dengan persentase luas daerah yang bersangkutan.
2.1.2
Perhitungan curah hujan rancangan
Dalam perhitungan
curah hujan rancangan ini digunakan analisa frekuensi. “Suripin (2003)
Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan” Frekuensi adalah besarnya
kemungkinan suatu besaran hujan disamai atau dilampaui. Sebaliknya kala ulang
(return) periode dalah waktu hipotetik dimana hujan dengan suatu besaran
tertentu akan disamai atau dilampau.
Adapun untuk menghitung analisa frekuensi digunakan metode-metode
sebagai berikut :
1. Gumbel
2. Log Pearson Tipe III (apabila memenuhi syarat)
Uji chi kuadrat dimaksudkan untuk menentukan apakah
persamaan distribusi peluang yang telah dipilih dapat mewakili dari distribusi
statistik sampel data yang dianalisa atau dengan kata lain apakah distribusi
yang telah dipilih benar atau dapat digunakan untuk menghitung sampel data.
Pengambilan keputusan uji ini menggunakan parameter X2h, oleh karena itu
disebut uji chi-kuadrat
2.1.2
Perhiitungan debit banjir rencana
Perhitungan
debit banjir rencana dimaksudkan untuk mengingat adanya hubungan anttara hujan
dan aliran sungai dimana besarnya aliran dalam sungai ditentukan dari besarnya
hujan, intensitas hujan, luas daerah, lama waktu hujan dan cirri-ciri daerah
alirannya. Metode perhitungan untuk menentukan banjir rencana adalah dengan menggunakan metode Hidrograf satuan sintetik Nakayasu.
Ditemukan oleh Nakayasu (dari Jepang) yang telah
menyelidiki hidrograf satuan pada beberapa sungai di Jepang. Langkah–langkah dan rumus yang digunakan dalam pengerjaan
dengan metode Nakayasu adalah sebagai berikut (Soemarto; 1987) :
1.
Mencari nilai waktu
konsentrasi (tg)
ü Untuk L < 15 km
Tg= 0,21L0,7 4.1
ü Untuk L > 15 km
Tg= 0,4 +
0,058 L 4.2
dimana : L :
panjang alur sungai (km)
Tg : waktu konsentrasi (jam)
2.
Mencari nilai waktu
satuan hujan (tr)
Tr= 0,5 Tg (jam) 4.3
3.
Mencari nilai
tenggang waktu dari permulaan hujan sampai puncak (Tp)
Tp= Tg + 0,8 Tr (jam) 4.4
4.
Mencari waktu yang
diperlukan oleh penurunan debit dari debit puncak sampai menjadi 30 % dari
debit puncak (T0,3)
T0,3 = α Tg (jam) 4.5
dimana :
Untuk daerah pengaliran biasa, α = 2.
Untuk daerah pengaliran biasa, α = 2.
Untuk bagian naik hidrograf yang lambat, bagian menurun
yang cepat (terjadi pada daerah
yang sangat landai), α = 1,5.
Untuk bagian naik hidrograf yang sangat cepat, bagian
menurun yang lambat (terjadi pada daerah curam), α = 3.
5.
Mencari nilai debit
puncak banjir (Qp)
Qp yang dimaksud disini bukanlah debit maksimum pada
penggambaran hidrograf .
6.
Menentukan bagian
lengkung turun (decreasing limb)
hidrograf satuan ( Qd ).
ü Qd > 0,3 Qp
7. Menghitung sebaran hujan jam-jaman (RT)
8. Menghitung nisbah
jam–jaman (Rt)
Rt = T RT – (T –
1) (RT – 1) 4.6
dimana :
Rt = persentase intensitas hujan
rata–rata dalam t jam(%)
RT – 1 = nilai intensitas hujan
dalam t jam
9. Menghitung hujan efektif (Rc)
Rc= Rt x Rn
4.13
Rn= C R 4.14
dimana :
C =
koefisien pengaliran
R =
hujan rancangan periode ulang
10. Dibuat ordinat
hidrograf satuan
Sehingga diperoleh nilai Q total=
base flow + Σ Rc
Dibuat grafik yang
menghubungkan t sebagai sumbu x dengan Q total sebagai sumbu y dan di peroleh
hidrograf satuan sintetik dengan metode NAKAYASU.
2.1 Analisa Hidrolika
Perencanaan
saluran drainase harus berdasarkan pertimbangan kapasitas tampungan saluran
yang ada baik tinjauan hidrolis maupun elevasi kondisi lapangan.
Tinjauan hidrolis dimaksudkan untuk melakukan
elevasi kapasitas tampungan saluran debit banjir ulang 10 tahun, sedangkan
kondisi di lapangan adalah didasarkan pengamatan secara langsung di lapangan
untuk mengetahui apakah saluran yang ada mampu atau tidak untuk mengalirkan air
secara langsung pada saatt hujan. Rumus kecepatan rata-rata pada perhitungan
dimensi saluran menggunakan rumus Manning.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian berada di wilayah kelurahan Rembiga
kecamatan Selaparang kota Mataram.
1.2 Tahapan penelitian
1.2.1
Tahap Persiapan
Tahap persiapan
yang dimaksudkan adalah survey lokasi yang merupakan langkah awal yang
dilakukan untuk mendapatkan gambaran sementara tentang lokasi penelitian,
pengumpulan literature-literatur dan referensi yang menjadi landasan teori,
serta pelaksanaan pembuatan proposal pelaksanaan. Dengan adanya tahap periapan
ini akan memberikan gambaran tentang langkah-langkah yang akan diambil selanjutnya.
1.2.2
Pengumpulan Data
Data yang
dikumpulkan dalah data primer dan data skunder. Pada studi ini lebih banyak
mengacu atau dipengaruhi oleh data skunder. Dat tersebut antara lain sebagai
berikut :
1. Data
saluran eksisting
2. Data
curah hujan
3. Data
banjir
4. Peta
tofografi, antara lain:
ü Kedalaman
saluran yang dianalisa
ü Kontur
tanah
ü Mengetahui
luas daerah DAS
1.1.1
Analisa Data
Tahapan analisa
data yang perlu dilakukan dalam penelitian ini adalah :
1. Analisa
Hidrologi :
ü Analisa
data curah hujan
ü Analisa
curah hujan rata-rata
ü Analisa
debit banjir
ü Analisa
data di lapangan
2. Analisa
hidrolika :
ü Analisa
saluran eksisting
ü Analisa
terjadinya back water
ü Perencanaan
dimensi saluran drainase
ü Mengetahui
titik banjir dari masing-masing saluran
DAFTAR PUSTAKA
Te, Chow V, 1989, Hidrolika Saluran Terbuka, Erlangga, Jakarta
Diyanto Wirastowo,2007, Tugas akhir, Unika Soegijapranata,
Semarang.
Hamsar, Halim, 2002, Drainase Perkotaan, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta
Soemarto, C.D,1987, Hidrologi Teknik, Usaha Nasional, Surabaya.
Y, Sudaryoko , 1987, Pedoman Penanggulangan Banjir, Badan Penerbit Pekerjaan Umum,
Jakarta.
Triatmodjo, B, 1993, Hidraulika I, Beta Offset, Yogyakarta.
Triatmodjo, B, 2008, Hidraulika II, Beta Offset, Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar