CADANGAN
WAKTU PADA PENJADWALAN PROYEK
PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT ADVENT BANDUNG
I.
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Dalam
setiap proyek selalu ada tujuan khusus dan dalam proses pencapaian tujuan
tersebut selalu ada batasan yang harus dipenuhi yaitu besar biaya (anggaran)
yang dialokasikan, waktu pelaksanaan yang terbatas, serta mutu yang sudah
ditentukan. Ketiga batasan inilah yang sering disebut dengan tiga kendala
(triple constraint). Ketiga kendala tadi membuat proyek harus diselesaikan
dengan biaya yang tidak boleh melebihi anggaran, untuk proyek-proyek yang
melibatkan dana dalam jumlah yang cukup besar dan biasanya dilaksanakan lebih
dari 1 tahun (Multy Years) maka anggarannya tidak hanya ditentukan secara total
proyek namun dipecah menjadi beberapa komponen-komponen atau periode-periode
tertentu (misal Triwulan atau kuartal) yang jumlahnya akan disesuaikan dengan keperluan
yang ada. Dengan demikian, penyelesaian bagian-bagian proyek pun harus memenuhi
sasaran anggaran per periode (Soeharto, 1999).
Dalam
melakukan penjadwalan proyek perlu memahami bahwa penyusunannya didasarkan pada
prediksi, sehingga jadwal tentu akan mengalami kekeliruan dalam pembuatannya
untuk itu dituntut lebih teliti dan cermat dalam penyusunannya. Guna mendukung
hal ini perlu memahami bahwa dalam melaksanakan proyek memerlukan informasi
yang selengkap-lengkapnya dan seakurat mungkin sehingga dapat meminimalkan
kesalahan dalam melakukan penjadwalan. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan
dalam membuat jadwal pelaksanaan proyek:
1. Kebutuhan dan fungsi proyek tersebut.
Dengan selesainya proyek itu proyek diharapkan dapat dimanfaatkan sesuai dengan
waktu yang sudah ditentukan.
2. Keterkaitannya dengan proyek berikutnya
ataupun kelanjutan dari proyek selanjutnya bila ada.
3. Kondisi alam dan lokasi proyek.
4. Keterjangkauan lokasi proyek ditinjau
dari fasilitas perhubungannya.
5. Ketersediaan dan keterkaitan sumber daya
material, peralatan, dan material pelengkap lainnya yang menunjang terwujudnya
proyek tersebut.
6. Kapasitas atau daya tampung area kerja
proyek terhadap sumber daya yang dipergunakan selama operasional pelaksanaan
berlangsung (luas lahan kerja).
7. Produktivitas sumber daya, peralatan
proyek dan tenaga kerja proyek, selama operasional berlangsung dengan referensi
dan perhitungan yang memenuhi aturan teknis. Dari berbagai produktivitas sumber
daya di proyek yang harus dicermati terutama adalah sumber daya manusia karena
sumber daya ini memegang peranan penting dalam mengoperasikan atau mengolah
sumber daya lain menjadi suatu produk jadi.
8. Cuaca, musim dan gejala alam lainnya.
9. Referensi hari kerja efektif.
1.2 Tujuan
Penelitian
1.
Menentukan metode pada lintasan kritis
2.
Menentukan konsep cadangan waktu dalam
proyek
1.3 Batasan
Masalah
Pembangunan Rumah Sakit Advent Bandung
II.
Pembahasan
2.1
Landasan
Teori
Pendanaan
dan waktu yang terbatas serta pemilihan jumlah proyek yang kurang tepat dapat
mengakibatkan kerugian dari sisi pemilik maupun rekan proyek. Masalah pendanaan
yang terbatas dapat diselesaikan dengan pengalokasian dana yang tepat. Alokasi
dana dapat di hasilkan dari evaluasi terhadap jenis kontrak dan bulan
pembayaran. Ketepatan perhitungan proporsi sumber daya dan sumber dana yang
harus dikeluarkan oleh suatu proyek konstruksi, akan dapat terorganisir apabila
terdapat suatu standar yang digunakan sebagai suatu acuan sehingga penggunaan
cost secara efisien akan tercapai.
Salah
satu metode yang efektif untuk merencanakan dan mengendalikan jadwal adalah
Metode Jalur Kritis atau Critical Path Method (CPM). CPM pada dasarnya
merupakan analisa jaringan kerja yang berusaha mengoptimalkan biaya total
proyek melalui pengurangan waktu penyelesaian total proyek yang bersangkutan.
Semakin sedikit jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah proyek,
semakin sedikit biaya yang diperlukan. Untuk itu, pengoptimalan ketersediaan
cadangan waktu dapat menjadi solusi agar kegiatan proyek tidak terlambat. Critical
Path Method (CPM) CPM (Critical Path Method) merupakan suatu metode dalam
mengidentifikasi jalur atau item pekerjaan yang kritis. Pada CPM, jumlah waktu
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan berbagai tahap suatu proyek dianggap
diketahui dengan pasti, demikian pula hubungan antara sumber yang digunakan dan
waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek. Jadi CPM merupakan analisa
jaringan kerja yang berusaha mengoptimalkan biaya total proyek melalui
pengurangan waktu penyelesaian total proyek yang bersangkutan. CPM sering
disebut juga AOA (Activity On Arrow) yang terdiri dari anak panah dan
lingkaran/segi empat. Anak panah menggambarkan kegiatan/aktivitas, sedangkan
lingkaran/segiempat menggambarkan kejadian (event). Kejadian (event) di awal
anak panah disebut node “I”, sedangkan kejadian (event) di akhir anak panah
disebut node “J”. Grafik atau bagan yang terdiri dari simbol-simbol anak panah
dan lingkaran/segiempat tersebut melambangkan ilustrasi dari sebuah proyek.
Konsep
cadangan waktu (time reserve management) adalah kurun waktu proyek yang belum
diperuntukkan (uncommitted) bagi kegiatan tertentu, sehingga dapat dipakai
untuk memecahkan masalah proyek dalam aspek jadwal (Dennis H. Busch, 1991).
Konsep cadangan waktu dijabarkan sebagai perbandingan antara waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan proyek terhadap waktu yang tersedia. Dalam
konteks yang spesifik, CW adalah cadangan waktu pada jalur tertentu dari urutan
kegiatan proyek. Angka CW dapat positif, negatif, atau nol. Positif berarti
waktu yang tersedia lebih besar dari waktu yang diperlukan guna menyelesaikan
proyek. Nol berarti waktu yang tersedia sama besar dengan waktu yang
diperlukan. Sedangkan angka CW negatif berarti tidak cukup waktu untuk
menyelesaikan proyek sesuai jadwal. Batasan cadangan waktu node dinyatakan
dengan rumus sebagai berikut. CW = EET – LET Dimana, CW = Cadangan Waktu EET =
Earliest Event Time LET = Latest Event Time
2.1
Metode
Penelitian
Metode pengumpulan data Pada penelitian ini didukung oleh data yang diperoleh dan dari berbagai sumber, antara lain: 1. Data primer, merupakan data utama yang diperlukan dalam penelitian ini. Data primer yang diperlukan untuk penelitian ini berupa data Kurva S yang diperoleh dari konsultan, kontraktor dan pengawas proyek tersebut. 2. Data sekunder, merupakan data pendukung yang dibutuhkan dalam penyusunan tugas akhir ini. Data sekunder ini merupakan data-data yang diperoleh dari literatur yang berupa referensi dan jurnal. Metode pengolahan data Data primer berupa time schedule akan dianalisis menggunakan CPM yang digunakan untuk menganalisis jaringan kerja proyek. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengevaluasian ulang time schedule proyek tersebut adalah sebagai berikut: a. Menyusun komponen-komponen kegiatan sesuai dengan logika ketergantungan tiap pekerjaan. b. Membuat jaringan kerja CPM. c. Mengidentifikasi jalur kritis dan jalur non kritis pada jaringan. d. Menghitung jumlah hari cadangan waktu yang didapat dari jalur non kritis jaringan kerja CPM.
2.1
ANALISIS
DAN PEMBAHASAN
Dari
data yang didapat dalam bentuk time schedule proyek pembangunan rumah sakit Advent
Bandung, diperoleh bahwa pembangunan rumah sakit tersebut terdiri dari berbagai
macam kegiatan/pekerjaan. Jaringan kerja dibuat untuk menjelaskan hubungan
antara kegiatan dan waktu perencanaan proyek. Penyusunan jaringan kerja ini
dibuat berdasarkan logika mengenai keterkaitan suatu aktivitas kegiatan dengan
aktivitas-aktivitas kegiatan lainnya dalam menyelesaikan proyek secara
keseluruhan. Setelah network digambarkan, langkah selanjutnya adalah melakukan
perhitungan yang dilakukan dengan dua cara, yaitu perhitungan maju (forward
analysis) dan perhitungan mundur (backward analysis).
Perhitungan
maju
EETj
= EETi + durasi A
EETk
= EETj + durasi B
Perhitungan
mundur
LETj
= LETk – durasi B
LETi
= LETj – durasi A
Setelah
dilakukan perhitungan maju dan perhitungan mundur dari setiap kegiatan, dapat
dilakukan penggambaran jaringan kerja proyek yang menggunakan metode CPM.
Tabel
1. Perhitungan cadangan waktu
No.
|
|
|
Durasi
(hari)
|
EET
|
LET
|
CW=
EET- LET
|
1.
|
Pekerjaan Pondasi Tiang Pancang
|
A1
|
19
|
19
|
19
|
0
|
2.
|
Galian Tanah
|
A2
|
15
|
34
|
34
|
0
|
3.
|
Galian Pile Cup & Sloof
|
A3
|
11
|
30
|
42
|
12
|
4.
|
Lantai Kerja
|
A4
|
10
|
29
|
40
|
11
|
5.
|
Bobok Kepala Tiang Pancang
|
A5
|
11
|
30
|
42
|
12
|
6.
|
Pembesian Pile Cup
|
A6
|
7
|
26
|
42
|
16
|
7.
|
Pembesian Sloof
|
A7
|
6
|
25
|
67
|
42
|
8.
|
Pembesian Stick Kolom
|
A8
|
6
|
25
|
67
|
42
|
9.
|
Pembesian Plat Lantai Basement
|
A9
|
6
|
25
|
56
|
31
|
10.
|
Pengecoran Base Plate Basement
|
A10
|
2
|
31
|
42
|
11
|
11.
|
Pembesian Dinding Basement
|
A11
|
8
|
42
|
42
|
0
|
12.
|
Bekisting Dinding Basement
|
A12
|
11
|
38
|
50
|
31
|
13.
|
Pengecoran Dinding Basement
|
A13
|
9
|
36
|
67
|
40
|
14.
|
Pembesian Kolom Basement ke Lt. 1
|
A14
|
4
|
34
|
74
|
12
|
15.
|
Bekisting Kolom Basement ke Lt. 1
|
A15
|
3
|
41
|
53
|
12
|
16.
|
Pengecoran Kolom Basement ke Lt. 1
|
A16
|
3
|
41
|
53
|
12
|
16.
|
Pengecoran Kolom Basement ke Lt. 1
|
A16
|
3
|
41
|
53
|
12
|
Analisis
penggunaan cadangan waktu Pada dasarnya cadangan waktu dapat digunakan untuk
mengatur ulang jadwal pengerjaan suatu kegiatan proyek, salah satunya adalah
penundaan waktu mulai setiap kegiatan yang memiliki cadangan waktu.
III.
KESIMPULAN
Dari
analisis hasil evaluasi ulang pelaksanaan Proyek Pembangunan Rumah Sakit Prima
yang mencakup waktu pelaksanaan di lapangan dengan menggunakan Critical Path
Method (CPM) yang dilakukan oleh penulis dapat diambl kesimpulan sebagai
berikut:
·
Jumlah cadangan waktu yang tersedia pada
setiap kegiatan berbeda-beda, serta dapat dimanfaatkan untuk halhal berikut :
o
penundaan waktu mulai pekerjaan
o
pengaturan ulang jumlah tenaga kerja
pada setiap kegiatan
·
Dengan menggunakan Critical Path Method
(CPM), dapat diketahui secara lebih terperinci kegiatan-kegiatan yang bersifat
kritis dan kegiatan-kegiatan yang bersifat non kritis yang jika dipergunakan
dengan efektif akan memberikan kesempatan cukup dalam mengatur penjadwalan
kegiatan proyek.
Soeharto, Iman. 1995. Manajemen Proyek :
Dari Konseptual Sampai Operasional Jilid 1. Erlangga. Jakarta.
Soeharto, Iman. 1998. Manajemen Proyek :
Dari Konseptual Sampai Operasional Jilid 2. Erlangga. Jakarta.
Ahuja, Hira N. Project Management
Techniques in Planning and Controlling Construction Projects. Wiley. Toronto.
Dipohusodo, Istimawan. 1996. Manajemen
Proyek dan Konstruksi Jilid 2. Kanisius. Yogyakarta.