tentang gunadarma

Sabtu, 28 Oktober 2017

TUGAS KE 2 PEMINDAHAN TANAH MEKANIS

1.     Sebutkan alat- alat berat yang sering digunakan pada pekerjaan konstruksi!
Jawab :
Dozer (Loader)




Dozer atau Loder ialah alat yang umum dipakai pada proyek konstruksi untuk menangani material hasil penggalian atau untuk membuat timbunan material. Pada bagian dozer terdapat bucket sehingga alat ini juga disebut front end dozer. Ada 2 jenis tipe dozer antara lain, menggunakan roda kelabang (Crawler Tractor Dozer) dan Buldozer yang menggunakan roda karet (Wheel Tractor Dozer).

Excavator




Pemilihan excavator haruslah mempertimbangkan kemampuan alat tersebut pada kondisi lapangan tertentu. Perbedaan utama berbagai jenis excavator terletak pada penggalinya yang berada di bagian depan, tetapi semuanya memiliki alat penggerak yaitu roda ban atau crawler. Excavator yang menggunakan crawler umumnya dipilih jika alat tersebut akan digunakan pada permukaan kasar atau kurang padat. Selain itu juga karena alat tersebut dalam pengoperasiannya tidak perlu melakukan banyak perpindahan tempat.


Alat Pengangkut (Truk)

Fungsi dari alat pengangkut adalah untuk mengangkut material seperti tanah, pasir, batuan untuk proyek konstruksi. Pemilihan truk tergantung pada kondisi lapangan, volume material, waktu dan biaya. Besarnya kapasitas truk bergantung pada waktu yang dibutuhkan untuk memuat material ke dalam truk berbanding waktu angkut truk. Pada umumnya besar kapasitas truk yang dipilih adalah empat sampai lima kali kapasitas alat gali yang memasukkan material ke dalam truk. Penggunaan truk yang terlalu besar sangat tidak ekonomis, kecuali jika sebanding dengan volume material yang akan diangkut.

Crane

Alat pengangkut yang juga biasa digunakan di dalam proyek konstruksi ialah crane. Cara kerja crane adalah dengan mengangkat material yang akan dipindahkan, memindahkan secara vertikal/horizontal, kemudian menurunkan material di tempat yang diinginkan. Crane mempunyai beberapa tipe yang dalam pengoperasiannya, dipilih sesuai dengan kondisi suatu proyek.



Motor Grader



Motor grader merupakan alat yang digunakan untuk meratakan tanah dan permukaan yang dikehendaki. Selain itu kegunaan motor grader juga adalah sebagai berikut :
·         Grading (perataan permukaan tanah)
·         Shaping (pemotongan untuk mendapatkan bentuk/profil tanah)
·         Bank shaping (pemotongan untuk mendapatkan bentuk/ profil tanah)
·         Scarifiying (pengerukan untuk pembuatan saluran)
·         Ditching (pemotongan untuk pembuatan saluran)
·         Mixing and spreading (mencampur dan menghampar material di lapangan)


Compactor


Compactor sering disebut sebagai alat pemadat. Compactor adalah alat digunakan untuk memadatkan tanah yang sebenarnya merupakan upaya mengatur kembali susunan butiran tanah agar menjadi lebih rapat dan lebih padat.
Adapun jenis-jenis alat pemadat mekanis sebagai berikut:
·         Three wheel roller (mesin gilas tiga roda)
·         Tandem roller (mesin gilas roda dua atau tandem)
·         Sheepfoot type roller (mesin gilas tiga roda besi dengan permukaan seperti kaki kambing)
·         Pneumatic tire roller (mesin gilas dengan roda ban karet bertekanan angin)
·         Soil compactor (pemadat aspal)
·         Landfill compactor

2.     Jelaskan perbedaan dan persamaan fungsi alat bulldozer dan motor grader!
Jawab :

BULLDOZER
     Bulldozer adalah jenis peralatan konstruksi (biasa disebut alat berat atau construction equipment) bertipe traktor menggunakan Track/ rantai serta dilengkapi dengan pisau (dikenal dengan blade) yang terletak di depan. Bulldozer diaplikasikan untuk pekerjaan menggali, mendorong dan menarik material (tanah, pasir, dsb).
* Membuka jalan baru pada area pegunungan dan daerah – daerah berbatu.
* Sebagai alat angkut jarak pendek, misalnya memindahkan tanah sejauh 300 ft.
* Menarik scraper
* Menghamparkan tanah irisan
* Menumbung kembali trencher
* Sebagai alat untuk pemeliharaan jalan kerja
* Sebagai alat gali, alat angkut, dan alat dorong.

MOTOR GRADER
      Motor grader adalah alat berat yang digunakan untuk meratakan jalan, membentuk jalan (grading) yang dibiasa digunakan dalam proyek pembangunan jalan. Motor grader merupakan salah satu alat berat yang sangat penting untuk konstruksi jalan. Grader juga dapat digunakan untuk pengupasan lapisan atas yang hendak dibuang, atau dikurangi, mencampur material dan meratakan/ menyebarkannya lagi. Meratakan area dengan grader sangat diperlukan untuk pemadatan yang sempurna oleh compactor.
* Meratakan dan membentuk permukaan.
* Merawat jalan.
* Mengupas tanah.
* Menyebarkan material ringan


 3.     Jelaskan cara kerja Bulldozer !
Jawab :
* Masukan kunci kedalam kontak kunci dan putar ke kanan untuk menghidupkan mesin.
* Cari tuas kontrol transmisi, biasanya ada di sisi kiri kursi pengemudi. Dorong kedepan untuk mengubah transmisi ke forward atau tarik kembali untuk merubah transmisi ke reverse.
* Sesuaikan gigi transmisi dengan kecepatan yang dikehendaki
* Kontrol blade dengan blade controller yang biasanya terlatak pada sisi kanan kursi pengemudi. Dorong kontroler kedepan untuk menurunkan blade atau tarik untuk menaikan blade. Secara umum itulah cara kerja buldozer. Namun ada satu hal yang perlu dihindari saat menggunakan buldozer. Hindari bekerja dalam keadaan miring kesamping secara terus menerus. Hal ini dikarenakan bekerja dengan keadaan miring ke kiri akan memberikan beban kepada deretan roller pada bagian kiri yang dampaknya merusak roller sebelah kiri. Begitu pula sebaliknya. Cara kerja buldozer memang terlihat mudah secara teori, namun sebenarnya cukup sulit untuk dilakukan. Dibutuhkan latihan khusus dengan orang yang lebih ahli sebelum menjalankan alat berat ini. Melihat bentuk buldozer yang sangat besar serta blade pada buldozer yang dapat memotong material, sehingga disarankan untuk tidak asal coba – coba apabila tidak memilki keahlian menjalankan buldozer.


4.     Jelaskan cara kerja Exavator !
Jawab :
Bagian Dasar Alat Kontrol Excavator :
a. Tuas / Panel di sebelah Kanan : Untuk mengoperasikan bucket dan boom
* Jika tuas didorong ke depan maka akan menurunkan boom
* Jika tuas ditarik ke belakang maka akan menaikan boom
* Jika tuas digeser ke kiri maka akan menutup bucket
* Jika tuas digeser ke kanan maka akan membuka bucket

b. Tuas / Panel di Sebelah Kiri : Untuk mengoperasikan arah kabin dan arm
* Jika tuas didorong ke depan maka akan menurunkan arm
* Jika tuas ditarik ke belakang maka akan menaikan arm
* Jika tuas digeser ke kiri maka akan menggeser kabin ke kiri
* Jika tuas digeser ke kanan maka akan menggeser kabin ke kanan

c. Lock / Shut-Off Lever (biasanya berada di paling kiri) : Untuk mengunci tuas / panel excavator
* Jika tuas ditarik ke atas maka akan mengunci seluruh kegiatan excavator
* Jika tuas didorong ke bawah maka excavator dapat dioperasikan kembali

d. Tuas / Pedal Track kiri dan kanan (berada di depan) : Untuk maju / mundur dan belok track excavator
* Jika kedua tuas ditarik bersamaan ke belakang maka excavator akan maju
* Jika kedua tuas ditarik bersamaan ke depan maka excavator akan mundur
* Jika tuas kanan ditarik ke belakang maka excavator akan belok ke kiri
* Jika tuas kiri ditarik ke belakang maka excavator akan belok ke kanan


5.     Jelasakan perbedaan fungsi alat Dum truk dengan Trailer!
Jawab :
DUM TRUK
      Dump Truck berfunsi sebagai alat angkut material-material bangunan (tanah, besi tulangan, semen, batu bata, dll)

TRAILER
      Trailer berfungsi juga sebagai alat angkut, namun dengan kapasitas dan berat diatas dump truck, Misalnya, sebagai alat angkut alat berat.

Jumat, 20 Oktober 2017

tugas pertama softskill

Nama  : Friza Wastu Lestari
NPM : 12316927
Kelas : 2TA06

Sebutkan tujuan dari pengguna alat berat pada pekerjaan konstruksi?
Jawab :
Penggunaan alat berat sebenarnya terutama bertujuan untuk mempercepat proses pelaksanaan pekerjaan, selain itu dengan tenaga alat berat yang besar maka akan sanggup melaksanakan jenis pekerjaan yang tidak dapat dilakukan oleh tenaga manusia secara manual.
Kadang sampai batas volume tertentu untuk suatu jenis pekerjaan, penggunaan alat berat jauh lebih ekonomis jika dibandingkan dengan penggunaan tenaga manusia.
Apa saja yang perlu diperhatikan dalam persiapan pengguna alat berat pada pekerjaan konstruksi!
Jawab :
Fungsi yang harus dilaksanakan. Alat berat dikelompokkan berdasarkan fungsinya, seperti untuk menggali, mengangkut, meratakan permukaan, dan lain-lain.
Kapasitas peralatan. Pemilihan alat berat didasarkan pada volume total atau berat material yang harus diangkut atau dikerjakan. Kapasitas alat yang dipilih harus sesuai, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.
Cara operasi. Alat berat dipilih berdasarkan arah gerakan (horisontal maupun vertikal), jarak, kecepatan, frekuensi gerakan, dan lain-lain.
Pembatasan dari metode yang dipakai. Pembatasan yang mempengaruhi pemilihan alat berat antara lain peraturan lalu lintas, biaya, dan pembongkaran. Selain itu metode konstruksi yang dipakai dapat membuat pemilihan alat dapat berubah.
Ekonomi. Selain biaya investasi atau biaya sewa peralatan, biaya operasi dan pemeliharaan merupakan faktor penting di dalam pemilihan alat berat.
Jenis proyek. Ada beberapa jenis proyek yang umumnya menggunakan alat berat. Proyek-proyek tersebut antara lain proyek gedung, pelabuhan, jalan, jembatan, irigasi, pembukaan hutan, dam, dan lain-lain.
Lokasi proyek. Lokasi proyek juga merupakan hal lain yang perlu diperhatikan dalam pemilihan alat berat. Sebagai contoh, lokasi proyek di dataran tinggi menggunakan alat berat yang berbeda dengan lokasi proyek di dataran rendah.
Jenis dan daya dukung tanah. Jenis tanah di lokasi proyek dan jenis material yang akan dikerjakan dapat mempengaruhi alat berat yang akan dipakai.
Kondisi lapangan. Kondisi dengan medan yang sulit dan medan yang baik merupakan faktor lain yang mempengaruhi pemilihan alat berat.




Sebutkan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pekerjaan pemindahan tanah !

Jawab :
  Perhitungan Volume Pekerjaan
         

Perhitungan volume pekerjaan dalam pekerjaan pemindahan tanah secara mekanis perlu diperhatikan terhadap ketelitiannya terutama terhadap kondisi tanah tersebut      seperti :

a. Volume Tanah
Dikenal ada 3 macam jenis volume tanah yang berkaitan dengan pekerjaan pemindahan tanah secara mekanis atau menggunakan alat berat :
• Volume dalam keadaan tanah asli dialam (bank measure volume)
• Volume dalam keadaan tanah lepas (loose measure volume) tanah yang                   telah digali dari kondisi alamnya dan siap diangkut.
• Volume tanah yang telah dipadatkan (compaction measure volume), yakni volume tanah yang telah mengalami perlakuan pemadatan secara mekanis.
         
 Ketiga macam volume ini memiliki koefisien-koefisien tersendiri sesuai denganjenis dari tanah tersebut, seperti pasir, tanah liat dan sebagainya sehingga didalam menghitung volume tanah perlu dipahami apakah tanah tersebut temasuk dalam kategori tanah dalam keadaan asli, lepas atau telah dipadatkan.
                     
 b. Jenis Tanah
                          Pada kenyataannya tanah memiliki banyak jenis, dimana setiap jenis tanah memiliki nilai kembang dan susut (swelling dan shkrinkage) serta memiliki karakteristik yang berlainan seperti tanah kohesif dan non kohesif. Setip jenis tanah ini mempunyai cara tersendiri atau peralatan tersendiri untuk mengerjakannya.
                          Kelalaian dalam menentukan kategori dan jenis tanah akan membawa konsekwensi terhadap perhitungan dan menentukan peralatan yang akan dipergunakan, untuk memahami lebih dalam kasus ini akan dibahas secara tersendiri.



  Spesifikasi Pekerjaan

Yang perlu diperhatikan terhadap spesifikasi pekerjaan adalah :
• Jenis pekerjaan :Galian,Timbunan, Land Clearing, Stipping atau Pemadatan, jenis   pekerjaan ini baru jelas.
• Hasil pekerjaan, terutama yang menyangkut hasil akhir dari pekerjaan, seperti kemiringan, tingkat kepadatan, tinggi timbunan, kadalaman galian, jarak angkut atau jarak pemindahan tanah dan sebagainya,






Pemilihan Jenis Peralatan atau Alat Yang dipergunakan, meliputi :
• Jenis dan type alat
• Kapasitas alat
• Kemampuan alat
• Suku cadag alat.
Pemilihan alat-alat yang akan digunaan harus disesuaikan dengan jenis pekerjaan dan karkteristik lain keadaan tanah.

  Perencanaan Sumber Daya Manusia/SDM (Man Power)

dalam melakukan pekerjaan tanah dengan alat berat diperlukan perencanaan sumber daya yang benar-benar baik dan mencapai sasaran. Apalagi bila mengingat lokasi pekerjaan berada didaerah pedalaman atau jauh dari kota besar dimana untuk mencari tenaga kerja terampil dan berpengalaman akan sulit dilakukan. Selain itu perlu dipikirkan pula mekanisme pengawasan tenaga pendukung dalam upaya memperlancar jalannya kegiatan pekerjaan.

  Mobilisasi Peralatan.

Pelaksanaan mobilisasi peralatan perlu mendapat perhatian khusus, terutama bila aplikasi pekerjaan berada ditempat yang jauh (di daerah pedalaman) seperti misalnya di Sumatera, Kalimantan atau di Indonesia Bagian Timur. Pada lokasi tersebut banyak fasilitas jalan dan jembatan yang kurang memadai, peralatan penunjang seperti trailer pengangkut, ferry penyeberangan antar pulau yang belum tersedia sehingga perlu direncanakan dan disiapkan dari awal.

  Perencanaan Metode Kerja.

Metode kerja merupakan persyaratan utama yang perlu direncanakan secara matang hal ini berkaitan dengan efisiensi dan efektivitas pekerjaan. Perencanaan metode kerja ini meliputi :
• Organisasi pelaksanaan’
• Prosedur operasi kerja
• Prosedur perawatan peralatan
• Prosedur keselamatan kerja
• Prosedur pelaporan administrasi dan keuangan.
            Metode kerja ini harus disosialisasikan kepada semua pihak yang terlibat, agar semua aparat atau petugas mengetahui wewenang, hak dan tanggung jawab nasing-masing.



  Sarana Pendukung di Lapangan.

Sarana pendukung di lapangan merupakan sarana yang cukup strategis pada pekerjaan pemindahan tanah yang menggunakan alat berat, sehingga perlu perencanaan secara matang terhadap :
• System perawatan alat-alat berat
• System logistic peralatan (spare part, bahan bakar maupun konsumsi pekerja.
• System komunikasi dan informasi kerja.
Ketujuh butir diatas hendaknya direncanakan dan dipikirkan secara matang dan terperinci. Kesalahan dalam menentukan salah satu perencanaan berarti akan terjadi pemborosan. Sebagai contoh operator alat-alat berat yang digunakan , bila ternyata operator mempunyai kemampuan yang rendah, (ketrampilan kurang, disiplin rendah dan malas) mungkin pelaksanaan pekerjaan akan berjalan lambat. Hal ini akan berakibat sasaran proyek akan mustahil dapat tercapai dengan baik.



  Kepemilikan Alat

Dalam manajemen alat-alat berat perlu dipikirkan bagaimana kepemilikan alat tersebut diperoleh. Karena kepemilikan alat merupakan investasi bagi suatu perusahaan baik dengan cara menyewa atau membeli, penjelasan tentang kepemilikan alat akan dibahas dalam bab tersendiri.




  Kemampuan Kerja Alat

Kemampuan kerja alat adalah kemampuan dalam melakukan kegiatan, mengeruk, menggusur, mengangkut, atau memindahkan tanah dari suatu tempat ke tempat lain yang diukur dengan satu satuan waktu (M3/jam).
Dalam menetukan kemampuan kerja alat perlu dibedakan penegertian antara :

a. Kapasitas Kerja Alat,
Kapasitas kerja alat adalah kemampuan alat dalam melakukan pekerjaan seperti mengeruk, menggusur, mengangkut dan memindahkan tanah dalam satu kali operasi atau satu siklus, diukur dalam (M3/siklus).

b. Produksi Kerja Alat
Produksi kerja alat adalah kemampuan kerja alat dalam melakukan pekerjaan seperti mengeruk, menggusur, memindahkan atau mengangkut tanah dari satu tempat ketempat lain, diukur dalam 1 satu jam kerja (M3/jam).



  Perhitungan Biaya Operasi Alat.

Untuk mendapatkan gambaran mengenai proses analisa biaya pekerjaan pemindahan tanah secara mekanis perlu diperhatikan mengenai permasalahan-permasalahan yang ada. Hal ini akan mempermudah adanya penegrtian terhadap factor-faktor yang ikut menentukan dalam analisa biaya tersebut. Oleh karena itu perlu dilakukan terlebih dahulu perhitungan terhadap tingkat produksi alat dan biaya pengoperasian alat tersebut yang tergantung dari :

a. Kemampuan Berproduksi.
Kemampuan produksi alat berat tergantung dari kondisi lapangan dimana alat tersebut bekerja, kondisi lapangan yang berat akan menghambat manuver alat tersebut sehingga akan menurunkan tingkat produksinya.
Selain hambatan hambatan seperti yang telah dijelaskan diatas, terdapat hambatan lainnya seperti :
• Pengaruh ketinggian
• Pengaruh temperature
• Pengaruh tekanan udara
• Leadaan tanah yang akan dikerjakan
• Percepatan alat.
Selain hambatan dan kodisi lapangan, kondisi alat beratpun mungkin akan menjadi hambatan, misalnya alat tersebut baru atau bekas dan juga mengenai metode pelaksanaan kerja yang dilakukan.

b. Biaya Pengoperasian Alat Berat,
Biaya pengopersian alat berat tergantung dari biaya kepemilikan alat dan ini dipengaruhi oleh :
• Factor harga alat, umur alat (life time), bunga, modal, assuransi dan nilai sisa pakai atau depresiasi.
• Biaya operasi yang dipengaruhi oleh penggunaan bahan baker, pelumas,  perbaikan, suku cadang dan biaya operator.
• Biaya mobilisasi alat.
                        Perhitungan produksi alat berat sangat mempengaruhi Rencana Anggaran Biaya, sehingga dituntut pemahaman dalam perhitungan yang benar-benar teliti. Sehingga kesimpulan yang dapat ditarik ialah bahwa peralatan akan berdaya guna atau berhasil guna tinggi, bila peralatan tersebut menghasilkan produksi yang tinggi dengan biaya serendah mungkin.
                        Untuk mencapai sasaran tersebut maka diperlukan tahapan kerja yang disusun secara cermat dan saling berkaitan, hal ini untuk menghindari terjadinya persoalan atau masalah yang menjurus pada pemanfaatan dana yang tidak bermanfaat atau tidak mencapai sasaran


Berapa % pengembangan dan % penyusutan  dari volume tanah yang memiliki berat isi tanah 1500 kg/m3 BM, 1000 kg/m3 LM dan 2000 kg/m3 CM.

Jawab :

Dik: B = 1500 kg/m^3
L = 1000 kg/m^3
C = 2000 kg/m^3

Dit: Sw dan Sh?

Jawab:
Sw = ((B-L)/L)×100 %

Sw = ((1500-1000)/1000)×100 %

Sw = 500/1000×100 %

Sw = 50 %

Sh = ((C-B)/C)×100 %

Sh = ((2000-1500)/2000)×100 %

Sh = 500/2000×100 %

Sh = 25 %

Jadi, LF = L/B

LF = 1000/1500 = 0,66