tentang gunadarma

Senin, 23 Januari 2017

Artikel perbedaan masyarakat kota dan masyarakat desa serta perkembangan kota dan masyarakat desa

PERBEDAAN MASYARAKAT KOTA DENGAN MASYARAKAT DESA
Pada mulanya masyarakat kota sebelumnya adalah masyarakat pedesaan, dan pada akhirnya masyarakat pedesaan tersebut terbawa sifat-sifat masyarakat perkotaan, dan melupakan kebiasaan sebagai masyarakat pedesaannya.
Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat kota adalah bagaimana cara mereka mengambil sikap dan kebiasaan dalam memecahkan suata permasalahan. Karakteristik umum masyarakat pedesaan yaitu masyarakat desa selalu memiliki ciri-ciri dalam hidup bermasyarakat, yang biasa nampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat dicontohkan pada kehidupan masyarakat desa di jawa. Namun dengan adanya perubahan sosial dan kebudayaan serta teknologi dan informasi, sebagian karakteristik tersebut sudah tidak berlaku. Berikut ini ciri-ciri karakteristik masyarakat desa, yang terkait dengan etika dan budaya mereka yang bersifat umum.
  1. Sederhana
  2. Mudah curiga
  3. Menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku didaerahnya
  4. Mempunyai sifat kekeluargaan
  5. Lugas atau berbicara apa adanya
  6. Tertutup dalam hal keuangan mereka
  7. Perasaan tidak ada percaya diri terhadap masyarakat kota
  8. Menghargai orang lain
  9. Demokratis dan religius
  10. Jika berjanji, akan selalu diingat
Sedangkan cara beadaptasi mereka sangat sederhana, dengan menjunjung tinggi sikap kekeluargaan dan gotong royong antara sesama, serta yang paling menarik adalah sikap sopan santun yang kerap digunakan masyarakat pedesaan.
Berbeda dengan karakteristik masyarakat perkotaan, masyarakat pedesaan lebih mengutamakan kenyamanan bersama dibanding kenyamanan pribadi atau individu. Masyarakat perkotaan sering disebut sebagai urban community.
Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu:
1. kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa. Masyarakat kota hanya melakukan kegiatan keagamaan hanya bertempat di rumah peribadatan seperti di masjid, gereja, dan lainnya.
2.  orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa bergantung pada orang lain
3. di kota-kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan, karena perbedaan politik dan agama dan sebagainya.
4. jalan pikiran rasional yang dianut oleh masyarkat perkotaan.
5. interaksi-interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada faktor kepentingan pribadi daripada kepentingan umum.
Hal tersebutlah yang membedakan antara karakteristik masyarakat perkotaan dan pedesaan, oleh karena itu, banyak orang-orang dari perkotaan yang pindah ke pedesaan untuk mencari ketenangan, sedangkan sebaliknya, masyarakat pedesaan pergi dari desa untuk ke kota mencari kehidupan dan pekerjaan yang layak untuk kesejahteraan mereka.

Perkembangan Masyarakat Kota dan Desa

Masyarakat adalah salah satu bentuk perkembangan dari kelompok sosial.  Masyarakat kota identik dengan masyarakat modern, karena sebagian warganya mempunyai budaya masa kini.
Seperti halnya dalam bidang ekonomi masyarakat perkotaan yang lebih baik dari masyarakat pedesaan. Itu disebabkan karena di kota lapangan kerja luas dan lebih menjanjikan bagi masyarakat.
Disisi lain, yang membuat masyarakat perkotaan lebih baik dari masyarakat pedesaan dalam hal ekonomi adalah masyarakat perkotaan menggunakan waktunya untuk bekerja dibandingkan dalam kegiatan keagamaan. Mengapa demikian? Karena Masyarakat perkotaan cenderung mementingkan kehidupan dunianya. Hal tersebut sesuai dengan pola pikir beberapa orang yang tak pernah puas dalam mengejar materi.
Mobilitas masyarakat yang terjadi di masyrakat perkotaan cenderung lebih terbuka karena memungkinkan masyarakat untuk mengubah statusnya.
Masyrakat perkotaan pada umumnya telah memiliki pembagian kerja yang teratur diantara para anggota kelompok yang lain, sehingga terdapat kecendurungan membentuk kelompok-kelompok kecil atas dasar pekerjaan, keahlian, ataupun kedudukan. Berbeda dengan masyarakat pedesaan, mereka masih belum mengenal pembagian kerja, mereka mengutamakan sikap gotong royong dan kebersamaan sehingga mereka mengerjakan pekerjaan ataupun secara bersama-sama walaupun pekerjaan itu bukanlah bidang atau keahliannya.
Mata pencaharian masyarakat perkotaan sangat beragam. Ini terlihat di kota banyak sekali orang-orang yang lalu lalang dengan pakaian yang berbeda. Mulai dari guru, dokter, pegawai, karyawan, hingga polisi beserta jajaran dari pengurus negara/pemerintahan berkumpul disini. Berbeda dengan masyarakat desa yang notabene bekerja atau bermata pencaharian sebagai petani. Bahkan, cara bertani yang mereka lakukan masih dengan sistem tradisional, hal ini dikarenakan masyarakat pedesaan belum mengenal sistem modern atau mekanisme dalam pertanian. Di desa juga ada masyarakat yang bekerja dibidang industri, seperti membuat kerajinan tangan yang dibuat dari tanah liat.